Kamis, 27 September 2012

Pendewasaan

Aku gak pernah nyangka kalau semakin dewasa itu hidup semakin sulit dan susah untuk mendengar kejujuran. terlalu sakit untuk mendengar semua kejujuran yang ada hanya bisa menangis.
Semalem aku cerita-cerita sama mba Acied. Sedih. Semuanya bikin aku kaget. Aku gak bodoh, aku bisa liat dan aku bisa merasakan. Selama ini aku melihat semuanya tapi aku terlalu bingung untuk menuangkannya ke dalam kata-kata dan bingung harus cerita ke siapa. Jadi, pas kemarin ada kesempatan ngobrol sama mba acied, rasanya semua pertahanan aku runtuh, aku nangis di depan mba Acied. Aku yang biasanya gak pernah mau dan malu nangis di depan orang lain apalagi di depan keluarga sendiri, kemarin semuanya hilang. Aku nangis sesuka aku. Bahkan sampai sekarang aku juga masih sedih, kenapa? Kenapa harus seperti ini? Kenapa begitu menyakitkan ketika kita melihat fakta yang ada di depan kita? Disekolah mungkin aku bisa tertawa, tetapi disaat aku sudah sendiri, rasanya semua perasaan pengen keluar.
Aku tidak mengerti apa tujuan dari seorang wanita muslim yang membuka jilbabnya dan mengumbar auratnya kepada lawan jenis yang bukan muhrim. Apa keuntungan dari itu? Setahu aku cuma mengundang perasaan waswas dan perasaan bersalah seumur hidup. Kebohongan walaupun ditutupi akan ketahuan juga, karena Allah pasti tidak akan melindungi orang yang berbohong tersebut.
Mungkin kekecewaan aku gak seberapa, tetapi ini sungguh menyakitkan.
Aku tidak tahu apakah aku bisa percaya lagi atau tidak.
Aku tidak tahu kalau dia bilang, "Aku mau blablabla dulu." itu jujur atau tidak.
Walaupun begitu Allah maha melihat. walaupun sembungyi diujung dunia-pun Allah selalu memasang mata melihat semua kelakuan kita.
disamping kita selalu ada malaikat yang mencatat amal baik dan buruk. Jangan sampai di akhirat nanti karena perbuatan jelek sedikit dapat menyeret kita kedalam neraka.
Please be wise to choose every step you take. we only live once.

1 komentar: